Muhrim dan Mahram itu Tidak Sama, Ini Perbedaannya
Sebelumnya penulis sudah pernah membahas tema yang berkaitan dengan mahram. Dalam tulisan tersebut telah diuraikan mengenai apa itu mahram, siapa saja orang yang termasuk mahram kita, hingga tabel diagram mahram. Jika Anda belum membacanya silakan di baca terlebih dahulu atau Anda bisa membacanya kembali di sini.
Sedikit info untuk para pembaca, saat ini Anda sedang berada di website resmi Vanila Catering. Vanila Catering adalah layanan jasa catering untuk wedding, event, halal bihalal, dan sebagainya, untuk wilayah Bogor dan sekitarnya. Kami juga telah bekerjasama dengan vendor ternama untuk wedding, dan kami juga menyediakan paket pernikahan impian All in One. Info lebih lengkapnya hubungi CS kami di nomor 0812 – 9000 – 0606.
Baik, sekarang penulis akan lanjutkan kembali tema pembahasan. Pada kesempatan kali ini penulis ingin memperjelas kembali apa makna dan arti sesungguhnya dari kata muhrim dan mahram. Karena masih ada orang yang salah kaprah dengan penyebutan kata tersebut. Lalu seperti apakah arti yang sebenarnya? Berikut penjelasannya.
Daftar Isi
Penyebutan yang Keliru
Seringkali kita mendengar ucapan dari sahabat atau teman yang menegur perempuan dan laki-laki berdekatan namun belum menikah, biasanya ucapan tersebut seperti “Hey! Jangan berdekatan kalian bukan muhrim, karena belum menikah.”
Penulis percaya bahwa sebenarnya niat mereka itu baik, karena ingin mengingatkan kita yang artinya mereka peduli dan tidak ingin membiarkan kita terjerumus ke dalam dosa. Tapi, sayangnya penyebutan dengan kata ‘muhrim’ disitu kuranglah tepat.
Apa sebenarnya Muhrim itu?
Mungkin inilah yang menjadi tanda tanya besar dalam benak Anda. Jika penyebutan kata ‘muhrim’ tidaklah tepat untuk mengistilahkan seorang perempuan dan laki-laki yang belum mernikah berdekatan, lalu sebenarnya apa muhrim itu?
Dilansir dari laman Konsultasisyariah.com, Muhrim (huruf mim dibaca dhammah dan ra’ dibaca kasrah) artinya orang yang melakukan ihram. Ketika jamaah haji atau umrah telah memasuki daerah miqat, kemudian dia mengenakan pakaian ihramnya dan menghindari semua larangan ihram, orang semacam ini disebut muhrim. Dari kata Ahrama – yuhrimu – ihraaman – muhrimun.
Kalau dilihat dari teks arabnya memang sama (محرم) tapi harakatnya beda. Contoh lain yang kerap kita dengar ketika Anda sedang melihat laki-laki dan perempuan yang belum menikah tetapi berjabat tangan “bukan muhrim, tidak boleh” atau “bukan mahramnya, tidak boleh”.
Lantas bagaimana dengan Mahram?
Kita telah mengetahui bahwa muhirm artinya adalah orang yang sedang melakukan ihram saat melaksanakan ibadah umrah/haji. Lalu apa yang dimaksud dengan mahram?
Mahram adalah orang yang haram untuk dinikahi dengan beberapa sebab. Ada dua kategori keharaman, yaitu hurmah mu’abbadah (haram selamanya) dan kedua hurmah mu’aqqatah (haram dalam waktu tertentu).
Baca Juga : Apa yang Dimaksud dengan Mahram? Ini Penjelasannya
Lalu yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah, jika penyebutan istilah muhrim tidak tepat untuk mengistilahkan antara perempuan dan laki-laki yang belum menikah, apakah penyebutan mahram menjadi pilihan tepatnya? Jawabannya adalah, betul.
Kesimpulan
Muhrim dan Mahram merupakan dua kata yang berbeda, walaupun penulisan arabya terlihat sama yaitu (محرم), namun penyebutan dan arti dari kedua kata tersebut sangat berbeda jauh. Muhrim adalah istilah untuk orang yang sedang melaksanakan ihram pada saat ibadah haji/umrah, sedangakn Mahram adalah orang yang haram untuk dinikahi.
Dengan demikian, penulis berharap semoga setelah para pembaca mengetahui perbedaan penyebutan muhrim dan mahram, tidak terjadi lagi salah kaprah. Karena untuk sudah jelas jauh arti nya.
Apabila artikel ini bermanfaat, silakan share kepada keluarga, sahabat dan teman Anda. Supaya mereka yang belum mengerti juga bisa menjadi paham mengenai istilah penyebutan muhrim dengan mahram ini.