Blog Vanila Catering

Informasi menarik seputar pernikahan
Prosesi Pernikahan Adat Sunda
19
Agu

7 Prosesi Pernikahan Adat Sunda dan Tips Menyiapkan Seserahan

Pernikahan merupakan suatu momen yang begitu sakral juga sangat dinantikan oleh calon mempelai. Momen yang mungkin hanya akan terjadi sekali seumur hidup ini haruslah dipersiapkan sejak jauh hari sebelum hari pernikahan tiba.

Salah satu persiapan yang wajib Anda ketahui adalah mengenai seserahan. Untuk ruang lingkup tema pembahasan artikel kali ini, penulis hanya akan menyampaikan informasi seputar seserahan adat Sunda dan prosesi pernikahan adat Sunda.  Berikut uraian lengkapnya:

Prosesi Neundeun Omong

Neundeun Omong merupakan prosesi tahap pertama dari sejumlah prosesi yang harus dilakukan dalam pernikahan adat Sunda.

Dilansir dari laman sanggarsekarkinanti.wordpress.com, secara harfiah Neundeun Omong artinya adalah menyimpan omongan atau menyimpan ucapan. Ucapan yang dimaksud adalah ucapan mempersatukan mempelai wanita dan mempelai pria dalam ikatan pernikahan.

Pertama-tama, keluarga mempelai pria datang ke pihak keluarga mempelai wanita untuk bersilaturahmi. Dalam tahapan tersebut, orangtua atau wali pihak keluarga pria dan orangtua wanita saling bertemu dan berbincang mengenai status kedua pasangan yang sama-sama serius ingin menentukan hari lamaran.

Prosesi Narosan (Lamaran)

Tahapan berikutnya adalah prosesi Narosan. Dalam bahasa Indonesia, Narosan artinya bertanya atau bisa dibilang melamar. Pada prosesi ini, pihak mempelai pria membawa cincin, sirih, pakaian perempuan, dan makanan.

Masing-masing barang tersebut mempunya makna tersendiri. Biasanya, keluarga dari kedua pasangan akan memilih seseorang yang dianggap mampu dan telah berpengalaman sebagai juru bicara. Pada acara ini juga akan didiskusikan mengenai kapan acara pernikahan dilangsungkan.

Seserahan Sunda

Pada umumnya, tidak ada yang berbeda dari jenis seserahan khas Sunda. Sama seperti kebanyakan daerah di Pulau Jawa, seperti:

  • Perlengkapan ibadah
  • Kebaya dan kain batik
  • Kosmetik dan peralatan mandi wanita
  • Baju dan alas kaki
  • Perhiasan
  • Tas
  • Pakaian dalam dan baju tidur
  • Kue dan buah-buahan

Sebagai balasan, keluarga perempuan pun akan menyerahkan juga seserahan kepada laki-laki.

Baca Juga : Apa Bedanya Seserahan Lamaran dan Pernikahan? Ini Penjelasannya

Prosesi Ngaras

Ngaras merupakan izin calon mempelai waniat kepada kedua orangtua dan dilanjutkan dengan sungkeman seerta mencuci kaki orangtua. Prosesi ini merupakan ungkapan atau simbol hormat dari anak kepada orangtuanya agar mendapatkan berkah setelah berumah tangga kelak. Perlengkapan untuk prosesi ini cukup sederhana hanya tikar dan handuk.

Prosesi Siraman

Siraman atau ngibakan ini merupakan prosesi memandikan calon mempelai wanita. Tujuannya untuk membersihkan tubuh dan jiwa supaya bersih dan suci sebelum proses pernikahan. Prosesi ngebakan umumnya digelar seminggu atau tiga hari menjelang hari peresmian pernikahan.

Baik calon pengantin wanita maupun pria, semuanya melalui prosesi ini secara terpisah di kediaman masing-masing.

Ngeuyeuk Sereuh

Kata Ngeuyeuk sendiri berasal dari ngaheuyeuk yang artinya mengolah. Menurut terminologi bahasa ngeuyeuk seureuh artinya meramu sirih. Dalam upacara ini memang sirih menjadi salah satu perlengkapan yang dipergunakan. Ngeuyeuk Sereuh umunya diselenggarakan sehari sebelum akad nikah berlangsung, dapat juga pada sore hari atau malam hari setelah akad nikah, dirumah orang tua pengantin wanita.

Prosesi Akad Nikah

Begitu semua rangakaian proses pra-nikah selesai, sekarang saatnya pada inti acara, yaitu melangsungkan akad nikah. Pada adat Sunda, prosesi ini akan disertai dengan tukar cincin dan memberikan seserahan. Akad bisa dilakukan di kediaman pihak mempelai wanita, atau bisa juga di lokasi lain sesuai kesepakatan bersama.

Prosesi Saweran

Nyawer atau saweran dalam pernikahan adat Sunda menjadi acara yang menambah semarak dan kemeriahan prosesi pernikahan. Istilah saweran adalah melempar berbagai barang mulai dari uang, kunyit, kembang gula, dan beras.

Barang yang dilemparkan tersebut memiliki filosofi tersendiri. Uang melambangkan rezeki, kembang gula melambangkan keharmonisan dalam berumah tangga, beras melambangkan kemakmuran dan kunyit sebagai lambang kejayaan.

Itulah rangkaian prosesi pernikahan adat Sunda dan seserahan yang digunakan biasanya sama seperti kebanyakan daerah di Pulau Jawa. Prosesi pernikahan adat Sunda bisa dikatakan cukup populer, bahkan pasangan selebritis sekelas Raisa dan Hamish Daud pun menggunakan tradisi pernikahan khas Sunda, lho.

Leave a Reply